Sunday 4 December 2011

meredai apa yang berlaku...

hanya mampu tersenyum,
dikala hati diundang rasa sedih,
pedih, pahit, hiba dan resah,
sedangkan ucapan dibibir membisu tanpa bicara,
dan mata hanya kaku,
terdiam tampa sebarang pandangan bisa..

masih lagi tersenyum,
indahnya wajah cantiknya rupa,
senyuman yang hadir bukan dipinta
sekadar merasiakan luka didalamnya...

walau dulu bibirku selalu berucap,
walau dulu senyumku ikhlas dari dalam,
tapi kini hanya tangisan yang mencengkam,
dan hanya senyuman menutup ruang...

aku masih jua tersenyum sendiri,
sedangkan dalamku luka berdarah lagi,
sedangkan hatiku diulit mimpi sepi,
tak tahu kemana harusku lontarkan,
agar ia tidak menjadi racun disanubari..

aku menangis lagi,
peliknya air mata tidak kelihatan,
hanya senyuman yang terukir luar pandangan,
dan lagakku bagai sang periang,
tidak terlintas didalamnya meraung sakit,
hati menangis tak siapa yang tahu...

kini bukan air mata menjadi saksi tangisanku,
hanya hati berbicara didalam sendu,
dan aku,
aku masih begini,
kerana aku tahu,
aku perlu dan harus
meredai apa yang berlaku,..
kerana itulah tulisan takdirku....


satu lukiran hati dikala perasaan jatuh merudum ibarat saham di wall street...selamat menghayati...

No comments:

Post a Comment